Jangan Kebanyakan Ngeluh, Kurus Itu Bukan Cuma Soal Diet dan Olahraga!
Pernah enggak sih, kamu lagi asyik makan siang, terus ada teman yang dengan entengnya bilang, «Wah, enak banget, ya, makan segitu banyak. Aku mah kalau makan begitu bisa langsung gendut.» Atau, «Lagi diet, nih, makanya jamesmazurdpm.com makannya salad doang.» Seolah-olah hidup ini cuma tentang hitung-hitungan kalori dan berapa jam kita lari di treadmill. Padahal, urusan badan ideal itu jauh lebih kompleks daripada sekadar diet dan olahraga. Ini lebih seperti drama Korea yang banyak plot twist-nya, bukan cuma sinetron biasa.
Kalau kamu pikir cuma dengan mengurangi nasi dan lari maraton setiap hari kamu bisa kurus, itu salah besar. Itu sama saja dengan kamu berharap bisa kaya raya hanya dengan nabung Rp500 setiap hari. Ya, bisa sih, tapi butuh waktu yang lamaaaa dan belum tentu terwujud. Ada banyak faktor lain yang juga punya andil besar dalam menentukan berat badanmu. Mari kita bongkar satu per satu, biar enggak cuma mikirin diet dan olahraga.
Kurang Tidur, Bikin Kamu Gampang Lapar
Sering begadang sampai mata jadi kayak mata panda? Hati-hati, itu bisa jadi bumerang buat berat badanmu. Ketika kamu kurang tidur, hormon ghrelin (hormon lapar) akan meningkat drastis, sedangkan hormon leptin (hormon kenyang) malah menurun. Akibatnya, kamu jadi gampang lapar dan nafsu makanmu jadi tak terkontrol, apalagi buat makanan yang manis dan berlemak. Jadi, kalau kamu sering begadang dan tiba-tiba lapar tengah malam, jangan kaget, itu bukan mistis tapi ilmiah. Tidur yang cukup itu penting, minimal 7-8 jam per malam. Anggap saja ini investasi jangka panjang untuk kesehatan dan berat badanmu.
Stres Bikin Kamu «Auto-Gendut»
Hidup di era modern memang penuh tekanan. Tugas menumpuk, deadline mepet, macet di mana-mana, sampai tagihan yang datang tanpa diundang. Stres ini enggak cuma bikin kepala pusing, tapi juga bisa memengaruhi berat badan. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol. Hormon ini bisa bikin nafsu makanmu meningkat dan memicu penumpukan lemak, terutama di bagian perut. Makanya, banyak orang yang kalau lagi stres malah jadi emotional eater, makan apa saja biar perasaannya lebih baik. Padahal, itu cuma solusi sementara. Coba deh, cari cara lain buat mengelola stres, misalnya dengan meditasi, mendengarkan musik, atau sekadar jalan-jalan santai. Daripada makan keripik satu bungkus, mending kamu jalan-jalan, kan?
Genetik Itu Ada, Jangan Dipaksa
Ada orang yang makan bakso dua mangkok dan minum es teh manis, tapi badannya tetap kurus. Sebaliknya, ada orang yang baru lihat makanan manis saja sudah berasa naik berat badannya. Nah, ini ada hubungannya dengan genetik. Genetika memainkan peran penting dalam metabolisme dan cara tubuh menyimpan lemak. Jadi, jangan iri kalau lihat temanmu makan banyak tapi badannya ideal. Mungkin gennya memang begitu. Bukan berarti kamu tidak bisa punya badan ideal, tapi mungkin usaha yang harus kamu lakukan memang lebih ekstra. Intinya, fokus pada dirimu sendiri, jangan bandingkan dengan orang lain. Karena perbandingan itu sama seperti kamu berharap iPhone punya fitur kamera sebaik Samsung. Ya, bisa sih, tapi fiturnya beda, kan?
Lingkungan Juga Berpengaruh Lho
Lingkungan pertemanan juga bisa memengaruhi berat badanmu. Kalau teman-temanmu sering mengajakmu kulineran, apalagi di tempat-tempat yang menyajikan makanan enak tapi kurang sehat, kamu juga akan cenderung mengikuti kebiasaan mereka. Sebaliknya, kalau teman-temanmu suka olahraga atau masak makanan sehat, kamu akan terpacu untuk mengikuti gaya hidup mereka. Lingkungan adalah faktor yang sering terlupakan, padahal punya dampak besar. Jadi, pilih-pilih teman itu penting, terutama kalau mau punya badan yang ideal.
Jadi, urusan berat badan itu enggak sesederhana diet dan olahraga. Ada banyak faktor lain yang harus kamu perhatikan. Mulai dari tidur yang cukup, mengelola stres, sampai memilih lingkungan yang mendukung. Kalau kamu mau serius punya badan ideal, jangan cuma fokus pada diet dan olahraga. Tapi juga perhatikan hal-hal lain di sekitarmu. Jangan kebanyakan ngeluh, karena pada akhirnya, usaha yang kamu lakukan akan membuahkan hasil. Asalkan kamu enggak nyerah di tengah jalan dan mau konsisten.