Gelar «Sultan» Tiga Bintang Michelin: Mengintip Dapur Alain Ducasse at The Dorchester
Selamat datang, para pencinta kuliner yang dompetnya tebal (atau yang hanya suka berimajinasi)! Kali ini, kita akan membahas tempat makan yang harganya bisa bikin Anda berpikir dua kali untuk bayar cicilan: Alain Ducasse at The Dorchester di London. Restoran ini, yang dibesut oleh chef legendaris Alain Ducasse, bukanlah tempat untuk Anda yang lagi «tanggal tua». Ini adalah liga utama, tempat para dewa makanan bersemayam.
Monsieur Ducasse dan Bintang-Bintangnya
Bayangkan begini: Alain Ducasse itu seperti kolektor mobil Ferrari, tapi yang dia kumpulkan adalah Bintang Michelin. Restorannya ini sudah diganjar tiga Bintang Michelin sejak tahun 2010. Tiga bintang, Bung! Itu artinya makanan di sini nggak cuma enak, tapi juga worth a special journey. Mungkin kalau di Indonesia, ini setara dengan, «Soto ini layak untuk Anda naik ojek online, nyasar tiga kali, dan tetap bayar mahal.» Bedanya, di sini Anda nggak nyasar, tapi nyasarnya ke dunia kemewahan yang bikin mata silau.
Executive Chef yang mengepalai dapur saat ini adalah Jean-Philippe Blondet. Bayangkan tekanan di pundaknya: dia harus memastikan setiap hidangan nggak cuma sempurna, tapi juga «Ducasse-level» sempurna. Mungkin tekanan itu yang membuat piring di sana nggak pernah jatuh. Mungkin mereka di sana punya mantra khusus: «Jangan sampai jatuh, atau harga piringnya harus dipotong dari gaji.» 🤣
Pesta Prancis Kontemporer (dengan Harga Fantastis)
Restoran ini menawarkan masakan Prancis kontemporer (atau yang biasa disebut haute cuisine). Jangan harap ada ayam geprek di sini. Yang ada adalah hidangan-hidangan yang bahannya seolah baru dijemput dari ladang atau laut, lalu diperlakukan seperti anggota keluarga kerajaan.
Menu-menu mereka sering memamerkan bahan-bahan musiman, baik dari Prancis maupun Inggris. Bayangkan, ada Hand-dived scallop, citrus beurre blanc and Kristal caviar—kerang yang seolah-olah baru berenang dan langsung lompat ke piring Anda, dimandikan saus mentega jeruk, dan dihiasi kaviar Kristal. Kalau saya yang makan, saya pasti ambil foto dari 10 sudut berbeda sebelum menyentuhnya, sambil berbisik, «Selamat tinggal, gaji bulananku!» Ada juga hidangan ikonik seperti Rum Baba, yang disajikan dengan pilihan rum di meja, memungkinkan Anda untuk menyesuaikan kadar mabuk Anda setelah makan. Cheers! 🥂
Harga di sini? Duh, kalau kita lihat menu tasting mereka, bisa membuat kita merasa seperti sedang membeli sepeda motor, bukan makanan. Tapi, Anda membayar pengalaman. Anda membayar untuk tahu bagaimana rasa makanan yang dibuat oleh orang yang sangat peduli pada setiap detil.
Suasana ‘Sultan’ yang Tak Terlupakan
Restoran ini terletak di dalam hotel super mewah, The Dorchester, di Park Lane, London. Begitu masuk, Anda akan disambut dengan dekorasi yang elegan dan tidak berlebihan, dirancang oleh Patrick Jouin dan Sanjit Manku. Mereka menciptakan suasana yang terinspirasi dari tradisi Inggris, tapi dengan sentuhan modern Prancis—bayangkan James Bond minum crème brûlée.
Salah satu daya tarik utamanya adalah Table Lumière. Ini adalah ruang makan semi-privat yang dikelilingi oleh tirai oval bercahaya dari 4.500 serat optik yang menjuntai dari langit-langit. Makan di sana seperti makan di dalam kepompong berkilauan yang mewah. Di sana, Anda disuguhi koleksi porselen Hermès, perak Puiforcat, dan kristal Saint-Louis. Di rumah, piring saya dari plastik, jadi ini adalah lompatan kemewahan yang luar biasa!
Dress code-nya smart-casual—jaket dan kemeja berkerah lebih disukai, dan celana panjang untuk pria. Intinya, jangan pakai sendal jepit dan celana pendek. Anda harus berpura-pura menjadi «Sultan» sejati (atau setidaknya tamu yang nyaru jadi Sultan) selama beberapa jam.
Pelayanan Kelas Dunia
Pelayanan di sini digambarkan sebagai «tanpa cela» atau impeccable. Mereka tahu apa yang Anda butuhkan sebelum Anda tahu diri Anda membutuhkannya. Jika Anda menjatuhkan serbet, seolah-olah ada ninja pelayan yang muncul dari balik bayangan untuk menggantinya sebelum serbet itu menyentuh lantai. Ini bukan hanya makan malam, ini adalah pertunjukan teater kelas dunia di mana makanannya adalah pemeran utamanya, dan para pelayan adalah sutradara yang memastikan Anda menikmati setiap adegan.
Jadi, jika Anda mencari tempat untuk menghabiskan warisan, merayakan kenaikan gaji 1000%, atau https://www.fujiwaratofubistroca.com/ sekadar ingin tahu bagaimana rasanya makan di surga (yang harganya selangit), Alain Ducasse at The Dorchester adalah jawabannya. Ingat, setelah selesai, jangan kaget jika Anda merasa lebih kaya, bukan karena uangnya bertambah, tapi karena pengalaman kulinernya. Tapi jangan lupa, bayar tagihan ya, nanti dikira kabur! 😉